Jumat, 01 April 2011

Contoh Dharmawacana Agama Hindu

Terimakasih atas kesempatan yang diberikan pada hari ini. Sebelum menyampaikan darmawacana mengenai srada, saya ingin mengucapkan puja panganjali terlebih dahulu. “Om Suastiastu”
Pada kesempatan kali ini saya perwakilan dari kelas X6, akan menyampaikan darmawacana mengenai sradha. Agama yang kita anut disebut dengan ‘Agama Hindu’ atau disebut juga ‘Hindu Dharma’. Adapun tujuan dari Agama Hindu adalah untuk mencapai kebahagiaan/kedamaian rohani dan kesejahteraan hidup jasmani.
Di dalam kitab suci Weda tujuan agama Hindu tersebut disebut dengan istilah “Moksartham jagaditha ya ca iti dharma”, yang artinya dharma atau agama itu adalah bertujuan untuk mencapai “moksa” (kebahagiaan) rohani dan “jagaditha” (kesejahteraan) hidup untuk semua makhluk.
Agama Hindu memiliki lima keyakinan yang disebut “Panca Srada”. Panca sradha terdiri dari 5 bagian, yaitu percaya dengan adanya Sang Hyang Widhi ( Brahman), percaya dengan adanya atma( Atman), percaya dengan adanya karmaphala ( karman), percaya dengan adanya punarbhawa ( samskara ), percaya dengan adanya moksa. Dalam kesempatan kali ini saya hanya akan membahas mengenai moksa.
Bersatunya Brahman dengan Atman akan tercapai keadaan sat cit anandha yaitu kebahagiaan yang abadi, hal itulah yang dinamakan dengan moksa. Moksa merupakan salah satu bagian dari panca sradha yang merupakan  pokok keimanan dalam agama Hindu. Moksa merupakan tujuan tertinggi dalam hidup setiap orang, yang pencapaiannya didasarkan pada cinta kasih dan ketidak terikatan. Keberadaaan alam surga dan neraka dalam agama Hindu bukanlah tujuan hidup yang tertinggi. Karena alam-alam ini merupakan alam fenomena yang dialami oleh atman bersama karmaphalanya masing-masing waktu hidupnya di dunia. Usaha-usaha untuk menuju moksa itu adalah dinilai dari sifat dasar ajaran agama, seperti berperilaku yang baik, berdana, bernyadnya, dan tirta yatra.
Semua usaha-usaha ini dapat dilakukan secara bertahap yang didasari oleh niat yang baik, sehingga  pada akhirnya seseorang dapat melepaskan dirinya dari keterikatan yang mengarah pada adharma.
Demikian darma wacana yang dapat saya sampaikan. Maafkan jika ada salah kata. Semoga darma wacana ini dapat bermanfaat bagi semua umat Hindu. Sekian dan terimakasih. Om Santih, Santih, Santih Om

Tidak ada komentar: